Harianmedia.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno telah mengungkapkan rencananya untuk mengoptimalkan Bandara Banyuwangi di Jawa Timur guna meningkatkan kunjungan wisatawan domestik ke kawasan Bali Barat. Pernyataan ini disampaikannya dalam konferensi pers terkait program “Water Civilization di Tirta Empul” di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada Rabu (22/5/2024).
Sandiaga menjelaskan bahwa saat ini hanya sekitar 10 persen wisatawan domestik yang melakukan perjalanan melalui bandara, sementara 80 persen melalui jalur darat dan 10 persen melalui jalur laut. Untuk itu, dia mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan secara serius rencana pembangunan bandara baru di Bali Utara, khususnya di Kabupaten Buleleng, Bali.
Menurut Sandiaga, keputusan mengenai pembangunan bandara baru tersebut haruslah mempertimbangkan aspek pariwisata yang berkualitas dan ramah lingkungan. Dia menyatakan bahwa kajian terkait hal ini sedang berlangsung, sehingga keputusan yang diambil oleh pemerintah dan menteri selanjutnya akan didasarkan pada data yang kuat.
Sandiaga juga mengakui bahwa kapasitas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, sudah mendekati batas maksimal untuk menampung peningkatan jumlah penumpang. Namun, dia menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk mendukung atau menolak rencana pembangunan bandara baru di Bali Utara.
Rencana pembangunan Bandara Bali Utara ini sebelumnya sempat mencuat pada tahun 2016 oleh Gubernur Bali periode 2008-2018, I Made Mangku Pastika, dan kemudian dilanjutkan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster periode 2018-2023. Namun, pada tahun 2022, proyek ini dicoret dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Meskipun begitu, harapan untuk pembangunan bandara baru kembali muncul setelah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming keluar sebagai pemenang dalam Pilpres 2024. Kedua tokoh tersebut telah berjanji untuk mengkaji kembali pembangunan Bandara Bali Utara selama kampanye mereka di Bali.