Pemerintahan Prabowo-Gibran telah melewati 100 hari masa kerja. Survei Litbang Kompas menunjukkan tingkat kepuasan yang sangat tinggi terhadap kinerja Pemerintahan Prabowo-Gibran. Terdapat 80,9 persen masyarakat yang puas dan sangat puas terhadap kinerja Prabowo-Gibran.
Sejumlah pengamat menilai bahwa apresiasi yang sangat tinggi dari masyarakat seperti pisau bermata dua. Satu sisi ini merupakan keberhasilan pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menjalankan program kerjanya selama 100 hari masa kerja.
Di sisi yang lain, hal ini juga menjadi tantangan yang cukup berat bagi pemerintahan Prabowo-Gibran untuk menjawab harapan yang sangat tinggi dari masyarakat. Jika tidak mampu mempertahankan kinerjanya, maka hal tersebut akan menjadi bumerang bagi Pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.
Untuk itu wajib hukumnya bagi Prabowo untuk memastikan kinerja kabinetnya dapat berjalan dengan baik dan dapat memberi kepuasan pada masyarakat.
Apalagi dalam 100 hari masa kerja, beberapa menteri dan utusan khusus presiden sudah melakukan beberapa blunder. Ada nama-nama seperti Yusril Iza Mahendra, Natalius Pigai, Yandri Susanto, Gus Miftah, Rafi Ahmad, dan yang terbaru menteri pendidikan tinggi Satryo Soementri Brodjonegoro.
Beberapa nama tersebut yang dalam seratus hari masa kerjanya sudah menghiasi pemberitaan dengan blunder yang mereka lakukan.
Konsultan Politik Politika Research & Consulting (PRC) Nurul Fattah mengatakan bahwa Prabowo harus memberikan perhatian khusus kepada menterinya,khususnya dalam aspek komunikasi publik. Komunikasi publik yang buruk akan membawa konsekuensi yang buruk pula bagi pemeringtahan Prabowo-Gibran.
Lebih lanjut Fatta juga pentingnya Presiden Prabowo melakukan ancang-ancang untuk melakukan reshuffle.
“Dalam 100 hari masa kerja ini seharusnya Presiden Prabowo sudah mengantongi nama-nama yang perlu dilakukan evaluasi kinerja” ucap Fatta
“Dengan bermodal kinerja yang sudah dilakukan, Presiden Prabowo sepertinya sudah perlu untuk melakukan ancang-ancang perombakan kabinet. Khususnya kepada Meteri, Wakil Menteri, atau Utusan Khusus Presiden yang sudah banyak melakukan blunder. Karena itu akan memberikan dampak yang buruk terhadap kinerja Kabinet Merah Putih” sambungnya.
Namun, Fatta juga mengapresiasi kinerja Pemerintahan Prabowo-Gibran yang sudah memperoleh sambutan yang baik dari masyarakat.
“Saya tentu mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada Pemerintahan Prabowo-Gibran yang sudah berhasil mendapatkan penilaian yang sangat baik dari masyarakat. Namun, Presiden Prabowo tentu harus tetap memastkan bahwa kinerja jajaran kabinetnya dapat terus berjalan dengan baik dan mengurangi blunder-blunder di ruang publik” pungkas Fatta.