Harianmedia.com – Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025 menjadi momen bersejarah yang sarat makna. Untuk pertama kalinya, Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung upacara kenegaraan tersebut di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat. Upacara ini menandai komitmen penuh pemerintahan baru terhadap nilai-nilai dasar bangsa yang telah mengakar sejak Indonesia merdeka. Dengan kehadiran tokoh-tokoh penting seperti Megawati Soekarnoputri, Gibran Rakabuming Raka, dan para pejabat tinggi negara, suasana upacara berlangsung khidmat dan menggugah semangat nasionalisme.
Momentum ini tidak hanya menjadi ajang penghormatan terhadap sejarah, tetapi juga panggung untuk mempertegas arah masa depan bangsa yang berlandaskan Pancasila. Dalam suasana penuh penghormatan, berbagai elemen bangsa berkumpul, menunjukkan bahwa nilai-nilai ideologis tidak pernah usang, melainkan menjadi dasar yang terus diperbarui dalam wajah Indonesia modern. Prabowo, sebagai Presiden, menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan pentingnya kesatuan dan kebersamaan dalam menghadapi tantangan global serta dinamika politik dalam negeri.
Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025
Latar Belakang Sejarah Hari Lahir Pancasila
Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni sebagai bentuk penghormatan terhadap pidato Bung Karno pada tahun 1945 yang menjadi cikal bakal lahirnya dasar negara Indonesia. Momen ini menjadi refleksi terhadap nilai-nilai yang membentuk fondasi kebangsaan.
Upacara Kenegaraan yang Sarat Makna
Tahun ini, upacara peringatan Hari Lahir Pancasila dilaksanakan pada Senin, 2 Juni 2025, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat. Upacara ini bukan hanya simbol seremonial, melainkan momen penting untuk memperkuat komitmen kebangsaan.
Prabowo Subianto Pimpin Upacara di Gedung Pancasila
Kedatangan Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Subianto tiba di lokasi upacara sekitar pukul 09.20 WIB. Dengan didampingi oleh protokoler kepresidenan, Prabowo langsung menuju mimbar kehormatan. Ini merupakan kali pertama Prabowo memimpin upacara Hari Lahir Pancasila sebagai Presiden Republik Indonesia.
Simbol Kepemimpinan dan Komitmen Ideologis
Pidato Presiden Prabowo menegaskan pentingnya menjaga semangat persatuan, memperkuat kedaulatan bangsa, serta menjadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam kebijakan nasional. Ia juga menekankan pentingnya persatuan lintas generasi dalam membangun masa depan bangsa.
Megawati Soekarnoputri Turut Hadir
Ketua Dewan Pengarah BPIP dan Presiden Kelima RI
Megawati Soekarnoputri hadir dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sekaligus Presiden kelima Republik Indonesia. Ia duduk berdampingan dengan para tokoh bangsa lainnya, menunjukkan dukungan kuat terhadap agenda kenegaraan.
Sinergi Lintas Generasi Pemimpin Bangsa
Kehadiran Megawati bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi simbol kesinambungan antara generasi pendiri bangsa dan pemimpin muda masa kini. Mereka menunjukkan bahwa Pancasila adalah nilai lintas zaman yang tetap relevan.
Tokoh Nasional yang Hadir
Kehadiran Wakil Presiden dan Mantan Wapres
Selain Wapres Gibran Rakabuming Raka, hadir pula para mantan wakil presiden seperti Try Sutrisno, Jusuf Kalla, dan tokoh-tokoh nasional lain. Ini memperlihatkan soliditas nasional dan penghormatan terhadap nilai-nilai Pancasila.
Pejabat Tinggi Negara
Upacara juga dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketua BPIP Yudian Wahyudi, dan sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih. Kebersamaan mereka menjadi cerminan kerja sama antarlembaga dalam menjaga keutuhan ideologi negara.
Rangkaian Acara Upacara Hari Lahir Pancasila
Lagu Kebangsaan dan Pembacaan Teks Pancasila
Acara dimulai dengan pengumandangan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan pembacaan teks Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, serta doa kebangsaan oleh tokoh agama. Prosesi ini berjalan khidmat dan penuh penghormatan.
Pidato Kenegaraan oleh Presiden
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan perlunya transformasi nasional yang berlandaskan Pancasila, mulai dari pendidikan, teknologi, ekonomi, hingga pertahanan. Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan manusia Indonesia sebagai pilar utama kemajuan bangsa.
Makna Strategis Hari Lahir Pancasila di Tahun Politik
Membangun Kesadaran Kolektif
Tahun 2025 menjadi tahun penting bagi konsolidasi nasional. Dengan peralihan kekuasaan yang baru saja terjadi, Prabowo menunjukkan arah kepemimpinan yang tetap berpegang teguh pada ideologi Pancasila.
Persatuan di Tengah Dinamika Politik
Upacara ini memperlihatkan bahwa meskipun terdapat perbedaan politik, seluruh komponen bangsa tetap dapat bersatu dalam semangat Pancasila. Kehadiran lintas partai dan generasi menjadi bukti nyata kekuatan persatuan nasional.
Relevansi Pancasila bagi Generasi Muda
Pendidikan Ideologi di Era Digital
Presiden Prabowo dalam pidatonya juga menekankan pentingnya memasukkan nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum modern, termasuk pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran sejarah dan kebangsaan.
Peran Media Sosial dalam Penyebaran Nilai Pancasila
Dengan dominasi media sosial dalam kehidupan generasi muda, nilai-nilai Pancasila harus dikemas secara menarik dan relevan agar dapat diterima serta diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Harapan untuk Masa Depan Bangsa
Kolaborasi Antar Generasi
Melalui momentum ini, Prabowo menyerukan kolaborasi antar generasi dalam membangun Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat. Ia menyebut bahwa tanpa kesatuan, kemajuan hanyalah ilusi.
Penguatan Institusi dan Demokrasi
Prabowo juga menegaskan perlunya memperkuat institusi demokrasi, supremasi hukum, dan transparansi dalam pemerintahan. Semua ini berpijak pada nilai luhur Pancasila sebagai panduan moral bangsa.
Refleksi dan Aksi Nyata
Upacara Hari Lahir Pancasila 2025 bukan sekadar seremoni, melainkan ajakan untuk kembali merenungkan dan mengamalkan nilai-nilai luhur bangsa. Dengan Prabowo memimpin upacara dan Megawati hadir sebagai saksi sejarah, bangsa Indonesia diingatkan untuk selalu setia pada Pancasila.
Upacara Hari Lahir Pancasila 2025 bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan sebuah refleksi nasional atas perjalanan panjang ideologi bangsa. Ketika Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung peringatan ini, dan Megawati Soekarnoputri hadir sebagai simbol sejarah dan kontinuitas, publik diajak untuk tidak hanya mengenang tetapi juga menghidupkan kembali semangat Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kehadiran para tokoh lintas generasi menunjukkan bahwa komitmen terhadap Pancasila bukan monopoli masa lalu, melainkan fondasi yang terus diperbarui.
Momentum ini menjadi pengingat bahwa tantangan zaman bisa berubah, namun nilai dasar bangsa harus tetap kokoh. Di tengah era digital, perubahan geopolitik, dan dinamika sosial yang cepat, Pancasila tetap menjadi jangkar ideologis yang menyatukan seluruh elemen bangsa. Dari elite negara hingga rakyat biasa, semuanya memegang peran dalam menjaga api Pancasila tetap menyala. Kini saatnya kita semua bergerak bersama, tidak hanya memperingati tetapi mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila untuk Indonesia yang lebih maju dan berdaulat.
(Harianmedia.com/ Siregar)