Harianmedia.com – peristiwa kebakaran yang melanda Big Mall Samarinda pada Selasa dini hari, 3 Juni 2025. Sebagai pusat perbelanjaan terbesar di Kota Samarinda, insiden ini mengejutkan banyak pihak dan menimbulkan pertanyaan mengenai sistem keamanan gedung. Artikel ini akan membahas kronologi kejadian, respons tim pemadam, dampak terhadap korban, serta langkah-langkah yang diambil pasca-kejadian.
Kronologi Kejadian Kebakaran di Big Mall Samarinda
Pada pukul 00.10 WITA, api mulai muncul di lantai tiga Big Mall Samarinda, tepatnya di area atrium yang menjadi pusat keramaian pengunjung. Dugaan sementara, kebakaran bermula dari salah satu toko pakaian. Api dengan cepat menyebar ke bagian lain dari lantai tersebut, menyebabkan asap pekat memenuhi seluruh ruangan. Bahkan, asap tebal ini sampai mengganggu fasilitas di Hotel FUGO yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan.
Tindakan Evakuasi dan Pemadaman Darurat
Segera setelah kejadian, petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Samarinda yang dikenal sebagai Disdamkarmat, langsung dikerahkan ke lokasi kejadian. Mereka mengerahkan 18 kendaraan pemadam dan melibatkan banyak relawan untuk memadamkan api. Untuk mengatasi asap tebal, para petugas memakai alat pelindung pernapasan SCBA agar bisa bekerja secara efektif di tengah kabut asap yang menyulitkan jarak pandang, yang hanya mampu mencapai 2 meter.
Dampak terhadap Korban
Meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, sebanyak 12 orang mengalami gangguan pernapasan akibat menghirup asap tebal tersebut. Mereka segera mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat seperti RS Hermina, RS Dirgahayu, dan RSUD AW Sjahranie. Kondisi mereka setelah mendapatkan perawatan medis diketahui stabil dan tidak memerlukan tindakan serius.
Penyelidikan Penyebab Kebakaran
Sementara itu, penyelidikan awal menyatakan bahwa kebakaran kemungkinan besar disebabkan oleh korsleting listrik di salah satu toko pakaian yang berlokasi di lantai tiga. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan penyebab utama kejadian dan menilai sistem keamanan yang ada di gedung agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Langkah Penutupan dan Evaluasi Keamanan
Sebagai langkah antisipatif, manajemen Big Mall Samarinda memutuskan untuk menutup operasional pusat perbelanjaan tersebut sementara waktu. Tujuannya adalah melakukan peninjauan menyeluruh terhadap sistem keamanan dan infrastruktur gedung agar dapat memastikan keselamatan pengunjung di masa depan. Penutupan ini juga sebagai bagian dari upaya evaluasi terhadap kesiapsiagaan dalam menghadapi insiden serupa.
Pelajaran dari Peristiwa Kebakaran
Insiden ini menegaskan pentingnya pengelolaan sistem keamanan yang handal di tempat umum. Kecepatan respons dari tim pemadam dan kerjasama antar berbagai pihak menjadi faktor utama dalam meminimalisir dampak dari kebakaran ini. Diharapkan, hasil evaluasi dan perbaikan yang dilakukan dapat meningkatkan perlindungan serta kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas umum seperti mall.
(Harianmedia.com/ Siregar)