Jember, 15 Januari – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2024 mencapai 24,06 juta orang, atau 8,57 persen dari total populasi. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 1,16 juta orang dibandingkan Maret 2024, yang tercatat sebanyak 25,22 juta orang atau 9,03 persen.
Penurunan ini terjadi baik di perkotaan maupun perdesaan.Di perkotaan, jumlah penduduk miskin turun dari 11,64 juta orang pada Maret 2024 menjadi 11,05 juta orang pada September 2024. Sementara itu, di perdesaan, jumlahnya berkurang dari 13,58 juta orang menjadi 13,01 juta orang pada periode yang sama.
Garis kemiskinan pada September 2024 tercatat sebesar Rp595.242 per kapita per bulan, dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp443.433 dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp151.809. Rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,71 anggota, sehingga besarnya garis kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata adalah Rp2.803.590 per bulan.
Meskipun demikian, BPS mencatat adanya kenaikan harga sejumlah bahan pokok seperti beras, cabai, dan telur ayam yang menjadi tantangan utama. Inflasi bahan pangan ini berpotensi mempengaruhi daya beli masyarakat miskin jika tidak segera diatasi.
Pemerintah optimis bahwa angka kemiskinan dapat terus ditekan dalam beberapa tahun ke depan. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyatakan bahwa upaya memperkuat fondasi ekonomi inklusif tetap menjadi prioritas utama. “Kami terus mengembangkan program yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama di sektor perdesaan,” jelasnya.
Turunnya angka kemiskinan hingga 8,57 persen merupakan prestasi penting yang patut diapresiasi. Namun, berbagai pihak menekankan bahwa pekerjaan besar masih menanti. Dengan penguatan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, target pengurangan kemiskinan hingga di bawah 7 persen pada 2025 dinilai bukan hal yang mustahil. Laporan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi dan kerja keras dalam memerangi kemiskinan dapat membawa hasil positif. Kini, tantangan berikutnya adalah menjaga momentum ini agar semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat menikmati kehidupan yang lebih sejahtera.
Sumber:
Antaranews.com. (2025). BPS catat penduduk miskin turun jadi 8,57 persen pada September 2024. https://www.antaranews.com/berita/4584954/bps-catat-penduduk-miskin-turun-jadi-857-persen-pada-september-2024. Diakses pada 15 Januari 2025.
Bps.go.id. (2024). Persentase Penduduk Miskin Maret 2024 turun menjadi 9,03 persen. https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2024/07/01/2370/persentase-penduduk-miskin-maret-2024-turun-menjadi-9-03-persen-.html. Diakses pada 15 Januari 2025.
Tvonenews.com. (2025). BPS: Penduduk Miskin Turun Menjadi 8,57 Persen pada September 2024. https://www.tvonenews.com/ekonomi/289039-bps-penduduk-miskin-turun-menjadi-857-persen-pada-september-2024. Diakses pada 15 Januari 2025.