Harianmedia.com, Tana Toraja – Provinsi Sulawesi Selatan memiliki banyak hutan pinus (Casuarina equisetifolia) yang menghasilkan getah pinus yang banyak dimanfaatkan untuk bahan obat dan kosmetik. Terkususnya Desa Pakala Kecamatan Mangkende Kabupaten Tana Toraja yang menganggab penyadap getah pinus sudah menjadi salah satu tulang punggung bagi perekonomian dan kesejahtraan Masyarakat Setempat
Salah satunya adalah Samsuddin warga Desa Pakala Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan yang tergabung dalam Anggota IUPHKm: Kelompok Tani Hutan salumalino bercerita Sejak Tahun 2018 Perusahaan Pinus Indonesia ( PINDO) masuk dan berkerja sama dengan Kelompok Tani Hutan Salumalino bapak samsuddin aktif melalukan penyadapan getah pinus,
Dari hasil sadapannya, tiap bulan Samsuddin bisa mengantongi uang sekitar Rp 5 juta – Rp 8 juta. Padahal pekerjaan menyadap hanya memakan setengah dari waktu efektif aktivitas hariannya
“Saya sangat menikmati pekerjaan ini. Jam kerja fleksibel, hanya sekitar 5 jam. Selebihnya saya gunakan untuk beternak dan beribadah serta waktu yang sangat cukup untuk keluarga, ” ucap Samsuddin
Uang hasil sadapan yang dikumpulkan Samsudin untuk kepentingan sekolah anaknya.
“Alhamdulillah, hasil keringat selama ini bisa untuk sekolah anak. Semoga nanti anak anak bisa melanjutkan kuliah. Tapi harus menabung dulu, karena biayanya kan mahal. Yang penting dijalani dan disyukuri saja,”ujarnya.
Samsuddin bisa bernafas lega karena dia sudah menyiapkan dana untuk sekolah anak-anaknya dari hasil menyadap getah pinus di tambahnya lagi perusahaan Pinus Indonesia ( PINDO) mengadakan Sosialisasi SOP Penyadapan Getah Pinus, Dan memberikan pemahaman kepada masyarakat Penting menjaga Hutan, sehingga masyarakat dan anggota kelompok Tani Hutan Bisa menjaga Hutan Untuk Keberlangsungan prekonomian masyarakat setempat (2022/WA)