Harianmedia.com – Minggu pagi, 6 Juli 2025, warga DKI Jakarta, terutama di bagian Timur dan Selatan, dikejutkan dengan genangan besar yang melanda permukiman mereka. Hujan deras sejak Sabtu malam menyebabkan banyak titik tergenang air dengan ketinggian mencapai 3 meter. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan bahwa sebanyak 51 RT di dua wilayah tersebut terdampak.

Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menyampaikan bahwa sebelumnya jumlah RT terdampak tercatat 49, namun bertambah seiring berjalannya waktu. “Data terakhir menyebutkan ada 51 RT yang saat ini masih tergenang,” ungkap Yohan dalam keterangan persnya.

Penyebab Banjir : Curah Hujan Tinggi dan Sungai Meluap

Siaga Tiga di Bendung Katulampa dan Pos Depok

Menurut BPBD, banjir kali ini terjadi akibat curah hujan ekstrem yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu malam. Kondisi ini memicu kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok ke level Siaga 3.

“Luapan Sungai Ciliwung menjadi faktor utama meluasnya genangan di permukiman warga,” jelas Yohan. Aliran air dari kawasan hulu mengalir deras ke hilir, yakni Jakarta Timur dan Selatan, yang menjadi wilayah terdampak utama.

Wilayah Terendam di Jakarta Selatan

Berikut rincian wilayah dan ketinggian genangan air yang tercatat BPBD DKI Jakarta:

Total: 18 RT di Jakarta Selatan

  • Kelurahan Tanjung Barat
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 90–190 cm
  • Kelurahan Rawa Jati
    Jumlah: 6 RT
    Ketinggian: 140–265 cm
  • Kelurahan Pejaten Timur
    Jumlah: 4 RT
    Ketinggian: hingga 230 cm
  • Kelurahan Kebon Baru
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 90–110 cm
  • Kelurahan Manggarai
    Jumlah: 4 RT
    Ketinggian: 60 cm

Daftar Lokasi Banjir di Jakarta Timur

Sementara itu, Jakarta Timur menjadi wilayah dengan RT terdampak terbanyak:

Total: 33 RT di Jakarta Timur

  • Kelurahan Bidara Cina
    Jumlah: 14 RT
    Ketinggian: 180–200 cm
  • Kelurahan Kampung Melayu
    Jumlah: 4 RT
    Ketinggian: hingga 175 cm
  • Kelurahan Balekambang
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 130–140 cm
  • Kelurahan Cawang
    Jumlah: 7 RT
    Ketinggian: 200–300 cm
  • Kelurahan Cililitan
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: hingga 250 cm
  • Kelurahan Gedong
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 100–140 cm

Kondisi Terkini : BPBD Siagakan Posko Darurat

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BPBD telah menyiagakan sejumlah posko penanganan banjir di lokasi-lokasi rawan. Dalam upaya tanggap darurat, BPBD juga telah mendistribusikan perahu karet, logistik makanan, dan perlengkapan evakuasi ke daerah terdampak.

“Kami sudah aktifkan posko di sejumlah titik, dan perahu karet sudah dikirimkan,” jelas Yohan. Pos pantau cuaca dan debit sungai juga terus dimonitor secara real-time oleh petugas.

Warga Diimbau Waspada dan Siap Evakuasi

BPBD juga mengingatkan masyarakat, khususnya yang tinggal di bantaran sungai, untuk tetap siaga. “Kami minta warga waspada terhadap potensi banjir susulan. Siapkan dokumen penting dan barang berharga dalam keadaan darurat,” ujar Yohan.

Sebagai tindakan preventif, sejumlah titik evakuasi sementara disiapkan di gedung sekolah, masjid, dan kantor kelurahan terdekat.

Kondisi Banjir : Beragam Tinggi Genangan

Ketinggian genangan air dilaporkan bervariasi tergantung lokasi. Mulai dari 60 cm hingga 300 cm tercatat di berbagai RT. Beberapa rumah warga sudah tidak bisa ditempati, dan beberapa lainnya menggunakan lantai dua sebagai tempat berlindung.

“Kami tidak bisa ke mana-mana. Air sudah sampai dada,” kata Rahma, warga Pejaten Timur, yang rumahnya tergenang sejak pagi.

Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

BMKG memperkirakan bahwa curah hujan sedang hingga lebat masih mungkin terjadi dalam 48 jam ke depan di wilayah Jabodetabek. Hujan lokal, angin kencang, dan potensi petir masih menjadi ancaman.

Pemerintah berharap warga Jakarta mengikuti perkembangan cuaca dan informasi resmi dari kanal BPBD dan BMKG.

Upaya Pemprov DKI Jakarta

Pemerintah daerah melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) juga melakukan normalisasi aliran sungai dan mengoperasikan pompa air di titik-titik genangan.

“Selain evakuasi, kami juga terus lakukan penyedotan air menggunakan pompa stasioner dan mobile,” kata Kepala Dinas SDA, Agus Supriyanto.

Beberapa jalan protokol sempat tergenang namun saat ini sudah berangsur surut. Pengguna jalan diimbau untuk mencari jalur alternatif jika hendak melintas di wilayah terdampak.

Pemerintah Pusat Pantau Situasi

Menteri PUPR dan pihak BNPB juga memantau langsung kondisi banjir di ibu kota. Mereka berkoordinasi dengan Pemprov DKI untuk menyiapkan antisipasi lanjutan bila hujan deras kembali mengguyur Jakarta.

Upaya jangka panjang, seperti pembangunan waduk dan optimalisasi sumur resapan, terus digencarkan sebagai langkah mitigasi ke depan.

Kewaspadaan dan Kolaborasi Jadi Kunci

Banjir yang kembali terjadi di Jakarta menjadi pengingat pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Tak hanya penanganan darurat, langkah pencegahan jangka panjang juga perlu menjadi prioritas bersama.

Masyarakat diharapkan terus memantau informasi cuaca, bersikap waspada, dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Sementara pemerintah diharapkan mempercepat proyek-proyek pengendalian banjir yang telah direncanakan.

(Harianmedia.com/ Siregar)

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *