Papua Pegunungan, Harianmedia — Sebuah insiden penerbangan terjadi pagi ini di Bandara Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, ketika pesawat Smart Air PK-SNA dikabarkan tergelincir dari landasan pacu saat proses pendaratan. Menurut keterangan resmi, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, karena pesawat diketahui hanya mengangkut kargo berupa bahan makanan dan bahan bakar (BBM).
Kronologi Insiden
Insiden berlangsung sekitar pukul 09.45 WIT di Bandara Tiom. Pesawat jenis Caravan C208 ini sebelumnya lepas landas dari Bandara Mimika menuju Bandara Tiom. Saat mendarat, pesawat mengalami kendala teknis yang menyebabkan roda depan dan bagian mesin mengalami kerusakan. Beberapa bagian yang rusak antara lain mesin (engine), baling-baling depan (propeller), dan roda pendaratan depan (landing gear depan). Akibatnya, pesawat tergelincir keluar landasan pacu hingga berhenti di ujung landasan, di area yang bukan landasan aktif.
Polisi dan otoritas bandara saat ini sedang melakukan proses evakuasi badan pesawat. Upaya menggunakan alat berat telah dilakukan, meskipun mengalami hambatan teknis karena perbedaan elevasi (ketinggian tanah) di ujung landasan pacu. Posisi pesawat belum sepenuhnya berhasil ditarik ke area landasan pacu utama.
Kapolres Lanny Jaya, Kompol Nursalam Saka, mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut memang tergelincir dan menabrak pagar pembatas bandara selama keluar dari landasan pacu. Namun, menurut Kapolres, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden tersebut.
Kondisi Korban & Muatan
Berdasarkan pernyataan Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Cahyo Sukarnito, seluruh kru pesawat (pilot dan kopilot) berada dalam kondisi selamat. Media lokal Salam Papua juga menyebut bahwa pesawat memang tidak membawa penumpang, melainkan mengangkut kargo bahan makanan ke wilayah pegunungan.
Muatan pesawat dilaporkan mencakup bahan makanan (bama) serta bahan bakar minyak (BBM) yang dibawa sebagai logistik ke daerah-daerah terpencil di Papua Pegunungan.
Hambatan Evakuasi & Hambatan Teknis
Evakuasi badan pesawat hingga siang ini masih berlangsung dan menghadapi sejumlah tantangan :
- Perbedaan elevasi tanah di ujung landasan (trap) menyulitkan proses penarikan pesawat dari area luar landasan ke landasan pacu.
- Pesawat belum sepenuhnya kembali ke area landasan pacu utama.
- Proses evakuasi dibantu oleh petugas bandara, aparat kepolisian, dan masyarakat lokal untuk memindahkan badan pesawat menggunakan alat berat.
- Karena kerusakan mesin, propeller dan roda depan, pesawat mengalami gangguan teknis yang menjadi pemicu utama tergelincirnya.
- Aktivitas penerbangan di Bandara Tiom sempat dihentikan sementara dan diawasi ketat agar tidak membahayakan penerbangan berikutnya.
Fakta Terbaru Siang Ini
Insiden tergelincir ini juga menyebabkan pesawat menabrak pagar pembatas bandara ketika keluar dari landasan. Kapolres menyebut bahwa aktivitas penerbangan ke Bandara Tiom dihentikan sementara hingga proses evakuasi dan pengecekan teknis pesawat selesai.
Pihak kepolisian hingga sekarang belum memberikan laporan resmi penyebab lengkap (root cause) dari tergelincirnya pesawat tersebut. Hingga siang ini, badan pesawat masih berada di area ujung landasan pacu meskipun sudah didorong / digeser ke apron (area parkir pesawat) beberapa meter.
Catatan & Keterbatasan
- Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) yang menyebutkan hasil investigasi penyebab pasti kecelakaan ini.
- Semua data dalam artikel ini bersumber dari laporan media terverifikasi dan pernyataan pejabat (Polda Papua, Polres Lanny Jaya).
- Meski disebut bahwa tidak ada korban jiwa atau luka, data akhir dari manifest pesawat / laporan kru belum dipublikasikan secara resmi di instansi penerbangan.
- Proses evakuasi dan investigasi kemungkinan membutuhkan waktu lebih panjang karena lokasi terpencil dan tantangan teknis di bandara perintis Papua Pegunungan.