Harianmedia – Kebakaran hebat melanda Dusun Randu, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Minggu (28/9/2025) malam. Dua rumah warga ludes terbakar, dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp80 juta. Meski kerugian cukup besar, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Kronologi Kejadian
Kebakaran terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Api diduga pertama kali muncul dari salah satu rumah warga, tepatnya di bagian dapur. Dalam waktu singkat, api membesar dan merembet ke rumah di sebelahnya.
Warga setempat yang panik berusaha memadamkan kobaran api dengan peralatan seadanya. Namun, karena kobaran terlalu besar dan material rumah mudah terbakar, usaha warga tidak mampu menghentikan api.
Petugas pemadam kebakaran Situbondo yang menerima laporan segera menerjunkan dua unit mobil damkar ke lokasi. Dengan sigap, petugas berjibaku memadamkan api. Setelah hampir satu jam, api akhirnya berhasil dijinakkan. Proses pembasahan kemudian dilakukan agar tidak ada titik api yang tersisa.
Dugaan Penyebab
Dari hasil pemeriksaan awal, kebakaran diduga kuat dipicu korsleting listrik. Beberapa warga sempat melihat percikan api sebelum kobaran membesar. Tim pemadam bersama pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti.
Korsleting listrik memang kerap menjadi pemicu utama kebakaran di permukiman padat. Instalasi listrik yang tidak sesuai standar dan penggunaan kabel berlebihan sering kali menjadi faktor pemicu.
Dampak dan Kerugian
Dua rumah yang berdempetan tersebut mengalami kerusakan total. Hampir seluruh bangunan rata dengan tanah. Sejumlah barang berharga milik penghuni rumah ikut terbakar dan tidak bisa diselamatkan.
Kerugian ditaksir mencapai Rp80 juta. Rinciannya, masing-masing rumah mengalami kerugian sekitar Rp40 juta. Angka ini mencakup bangunan rumah, perabotan, serta barang-barang lainnya yang terbakar.
Meski demikian, tidak ada korban jiwa maupun luka berat dalam peristiwa ini. Seluruh penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri sebelum api membesar.
Respon Pemerintah
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo atau yang akrab disapa Mas Rio, langsung turun ke lokasi kebakaran pada malam itu juga. Ia datang bersama jajaran perangkat desa, Dinas Sosial, dan BPBD Situbondo.
Dalam kunjungannya, Bupati memastikan bahwa pemerintah daerah memberikan bantuan darurat kepada korban. Bantuan tersebut berupa perlengkapan dasar, termasuk tikar, selimut, serta kebutuhan pokok lain.
Mas Rio juga mengajak masyarakat untuk menghidupkan kembali tradisi Ajegèn, yaitu budaya gotong royong warga dalam membangun rumah bagi korban kebakaran. Tradisi ini menurutnya penting untuk menjaga solidaritas sosial dan meringankan beban korban.
Dukungan dari BPBD
Selain bantuan dari pemerintah daerah, BPBD Situbondo juga mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk membantu korban. TRC bertugas mendampingi warga terdampak, mengidentifikasi kebutuhan mendesak, serta memastikan penanganan pasca kebakaran berjalan dengan baik.
BPBD juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di kawasan permukiman yang padat. Pemeriksaan instalasi listrik secara berkala dianjurkan untuk mencegah kejadian serupa.
Kebakaran di Situbondo
Kebakaran di Sumberkolak menambah daftar panjang peristiwa kebakaran di Situbondo sepanjang tahun ini. Faktor penyebab umumnya adalah korsleting listrik.
Pihak pemadam kebakaran Situbondo terus mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati. Kesadaran masyarakat dalam menjaga keamanan instalasi listrik, tidak membebani stop kontak dengan terlalu banyak alat elektronik, serta menyediakan alat pemadam sederhana sangat diperlukan.
Penanganan Pasca Kebakaran
Hingga Senin pagi (29/9/2025), warga bersama aparat masih membersihkan puing-puing kebakaran. Pemerintah desa juga mencatat kondisi korban dan melaporkan kebutuhan mendesak mereka.
Dinas Sosial Kabupaten Situbondo berkoordinasi dengan BPBD dan pihak terkait lainnya untuk menyalurkan bantuan lanjutan. Program bantuan darurat ini diharapkan bisa membantu korban bertahan hingga rumah mereka bisa kembali ditempati.
Kebakaran yang menghanguskan dua rumah warga di Sumberkolak menjadi pengingat penting tentang bahaya korsleting listrik. Kerugian material mencapai puluhan juta rupiah, namun beruntung tidak ada korban jiwa.
Pemerintah daerah bersama masyarakat setempat menunjukkan respons cepat dengan memberikan bantuan dan menghidupkan tradisi gotong royong. Harapannya, solidaritas ini dapat meringankan beban korban dan menjadi teladan bagi masyarakat lain.
Lebih dari itu, kebakaran ini mengingatkan pentingnya pencegahan. Pemeriksaan instalasi listrik secara rutin, penggunaan kabel sesuai standar, serta kesadaran akan bahaya listrik harus menjadi perhatian utama. Dengan kewaspadaan bersama, musibah serupa bisa dihindari di masa mendatang.