Sidoarjo, Harianmedia – Pada Senin, 29 September 2025, sebuah tragedi memilukan terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Bangunan mushala yang sedang dalam proses pembangunan lantai tambahan ambruk saat para santri tengah melaksanakan salat asar. Peristiwa ini menewaskan sedikitnya 14 orang dan menyebabkan 49 lainnya masih dalam pencarian hingga 4 Oktober 2025 .
Awal Mula Kejadian
Tragedi ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, saat para santri tengah melaksanakan salat asar di mushala berlantai empat. Bangunan tersebut sedang dalam proses pengecoran lantai tiga, yang diduga menjadi penyebab utama ambruknya struktur bangunan. Menurut pengasuh Ponpes Al Khoziny, KHR Abdus Salam Mujib, proses pengecoran dilakukan sejak pagi hingga siang hari, dan proses cor sudah selesai pada saat kejadian .
Penyebab Kejadian
Dugaan sementara penyebab ambruknya bangunan adalah kegagalan struktur akibat penambahan lantai tanpa izin. Bangunan yang awalnya hanya dua lantai, ditambah dua lantai tanpa perhitungan struktur yang memadai, sehingga tidak mampu menahan beban tambahan. Selain itu, penopang cor di bagian bawah yang kurang kuat diduga menjadi faktor penyebab ambruknya bangunan .
Proses Evakuasi dan Penanganan Korban
Tim SAR gabungan dari berbagai instansi dikerahkan untuk melakukan evakuasi korban. Hingga 4 Oktober 2025, total korban yang berhasil ditemukan sebanyak 118 orang, dengan rincian 103 orang selamat, 14 meninggal dunia, dan 1 orang kembali ke rumah tanpa memerlukan perawatan medis .
Namun, sebanyak 49 orang lainnya masih dalam pencarian. Proses evakuasi difokuskan pada bagian bangunan yang tidak lagi terintegrasi dengan struktur utama, dengan menggunakan alat berat untuk membongkar puing-puing yang menghalangi akses .
Reaksi Masyarakat dan Pemerintah
Peristiwa ini menuai perhatian luas dari masyarakat dan pemerintah. Banyak keluarga korban yang bersikeras ingin membantu proses evakuasi, meskipun sempat terjadi ketegangan dengan aparat di lokasi .
Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau perkembangan situasi dan memastikan proses evakuasi berjalan dengan lancar. Selain itu, pihak berwenang juga melakukan investigasi terkait penyebab pasti ambruknya bangunan dan kemungkinan adanya kelalaian dalam proses pembangunan .
Tragedi ambruknya bangunan mushala di Ponpes Al Khoziny ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait. Pentingnya perencanaan dan pengawasan dalam setiap proses pembangunan, terutama di lingkungan pendidikan, harus menjadi prioritas utama. Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa depan, dan semua korban dapat segera ditemukan serta mendapatkan penanganan yang layak.