Sumber : Waspada id

Nias, Harianmedia — Sebuah peristiwa tanah longsor terjadi di Dusun II, Desa Tuhemberua, Kecamatan Ma’u, Kabupaten Nias, pada Minggu siang, 19 Oktober 2025. Curah hujan yang tinggi sejak sore sebelumnya menyebabkan lereng di dekat pemukiman warga menjadi jenuh air, hingga akhirnya runtuh dan menyeret sebuah rumah hingga rata dengan tanah.

Hujan Deras Sebelum Longsor

Sejak pukul sore, wilayah Kecamatan Ma’u diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi. Menurut keterangan dari sejumlah warga, hujan datang secara terus-menerus selama beberapa jam hingga tanah menjadi lembek dan licin. Keadaan ini menciptakan kondisi yang rawan bagi lereng-lereng di kawasan perbukitan sekitar Desa Tuhemberua. Tanah yang semula menahan beban rumah dan vegetasi di atasnya akhirnya bergerak.

Detik-detik Longsor dan Amblasnya Rumah

Pada Minggu siang, tepat saat hujan mulai mereda namun kondisi tanah masih jenuh air, bagian bawah sebuah rumah milik warga di Dusun II mengalami pergeseran. Tanah di bawah pondasi rumah mulai mengendur, kemudian runtuh secara tiba-tiba, menyeret rumah tersebut ke jurang. Warga menyebut bahwa rumah “terseret” beberapa meter sebelum akhirnya amblas dan rata dengan tanah.

Korban dan Kondisi Warga Sekitar

Berdasarkan laporan sementara hingga siang ini, seluruh penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri tanpa mengalami cedera serius. Warga sekitar turut membantu evakuasi dan memastikan bahwa tidak ada orang yang tertinggal di dalam bangunan saat longsor terjadi. Meskipun demikian, kondisi rumah tersebut telah rusak parah dan tidak bisa lagi dihuni.

Tindakan Cepat dari Petugas

Pasca kejadian, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nias bersama aparat desa langsung turun ke lokasi untuk melakukan pendataan dan memastikan area di sekitar lereng tidak mengalami longsor susulan. Selain itu, koordinasi dengan pihak terkait dilakukan untuk mengatur kemungkinan relokasi atau penanganan jangka pendek bagi keluarga terdampak.

Potensi Resiko Susulan

Karena kondisi tanah yang masih jenuh air dan struktur lereng yang terganggu, petugas memperingatkan adanya potensi longsor susulan di kawasan sekitar. Warga diimbau untuk sementara waktu menghindari aktivitas di bawah lereng atau tebing yang baru saja mengalami pergerakan tanah. Pagi ini, Senin 20 Oktober 2025, pemantauan masih dilakukan di lokasi dan area sekitar.

Kejadian ini kembali mengingatkan bahwa wilayah perbukitan seperti Kabupaten Nias sangat rentan terhadap gerakan tanah ketika hujan lebat mengguyur dalam waktu lama. Dari aspek mitigasi, langkah-langkah berikut dianggap penting :

  • Pemantauan berkala terhadap kondisi lereng di pemukiman yang berada di bawah atau di samping tebing.
  • Pembuatan jalur drainase atau saluran pengalihan air hujan untuk mengurangi jenuhnya tanah.
  • Penempatan rambu atau penanda zona risiko bagi warga agar tidak tinggal langsung di zona yang sangat rawan longsor.
  • Sosialisasi kepada warga untuk segera mengungsi ke lokasi aman jika melihat retakan di tanah, suara gemeretak di tebing, atau perubahan berupa rembesan air yang tidak biasa.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ma’u, Kabupaten Nias, pada Minggu sore hingga siang hari ini memicu longsor yang mengakibatkan satu rumah rata dengan tanah. Meskipun tanpa korban jiwa, dampak kerugian materiil cukup besar dan memperlihatkan betapa pentingnya kesiapsiagaan bencana sebagai bagian dari kehidupan masyarakat di daerah rawan seperti Nias. Pemantauan dan mitigasi jangka panjang menjadi kunci agar kejadian serupa dapat dicegah di masa datang.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *