Bondowoso, Harianmedia — Pada Rabu siang, 22 Oktober 2025, wilayah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, dilanda cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang. Peristiwa tersebut mengakibatkan kerusakan struktural pada puluhan rumah di dua kecamatan, yakni Kecamatan Binakal dan Kecamatan Curahdami, menurut data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bondowoso (BPBD Bondowoso).
Awal Kejadian
Kejadian berlangsung sekitar pukul 12.38 WIB di Kecamatan Binakal dan kemudian meluas ke beberapa desa di Kecamatan Curahdami. Saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut, angin kencang tiba-tiba menerjang permukiman warga, menyebabkan atap-atap rumah tersingkap, pohon tumbang, dan sejumlah genting ikut beterbangan. Warga yang sedang beraktivitas di rumah maupun luar rumah terpaksa menghindar dan banyak yang keluar untuk menyelamatkan diri ketika angin mulai meningkat.
Dampak Kerusakan
Dari hasil pendataan hingga Kamis pagi, BPBD Bondowoso mencatat sebanyak 68 rumah rusak akibat terjangan angin kencang. Dari jumlah tersebut, 3 rumah mengalami kerusakan berat, sedangkan sisanya terbagi antara rusak ringan dan sedang. Lokasi terdampak mencakup Desa Binakal dan Desa Gadingsari di Kecamatan Binakal; serta Desa Sumbersuko, Selolembu, Poncogati, Desa Curahpoh, dan Kelurahan Curahdami di Kecamatan Curahdami.
Di Desa Binakal tercatat 33 rumah rusak: 6 rusak ringan dan 27 rusak sedang. Di Desa Gadingsari terdapat 16 rumah warga terdampak kerusakan dan sejumlah pohon serta rumpun bambu tumbang sampai menutup akses jalan. Di wilayah Curahdami, kerusakan juga terjadi antara lain di Desa Sumbersuko (2 rumah rusak berat) dan beberapa lokasi lainnya yang mengalami kerusakan ringan.
Penanganan dan Respons Instansi
BPBD Bondowoso bersama unsur TNI, Polri, pemerintah kecamatan/desa, dan relawan langsung dikerahkan untuk melakukan assessment lapangan dan penanganan awal sejak laporan masuk. Tim Reaksi Cepat (TRC) juga dilibatkan untuk evakuasi pohon tumbang, pembersihan material, dan pemulihan akses jalan yang tertutup.
Kamis pagi, 23 Oktober, bantuan berupa sembako dan bahan pokok mulai didistribusikan ke rumah-rumah terdampak melalui BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso. Pemerintah setempat juga mengimbau warga untuk tetap waspada karena cuaca ekstrem semacam ini masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Faktor Penyebab dan Kondisi Lingkungan
Cuaca ekstrem tersebut muncul saat hujan deras mengguyur wilayah Bondowoso, diikuti angin kencang yang memperkuat efek kerusakan. Kondisi topografi daerah yang berbukit dan vegetasi rambat yang cukup rapat memicu tumbangnya pohon dan bambu saat angin naik tiba-tiba. Selain itu, laporan menyebut sebagian atap yang rusak karena genting yang terangkat oleh angin, memperparah kondisi rumah-rumah terdampak.
yang terangkat oleh angin, memperparah kondisi rumah-rumah terdampak.
Situasi Hari Ini
Hingga siang ini, Kamis 23 Oktober 2025, kondisi di lokasi terdampak mulai menunjukkan stabilitas setelah proses evakuasi dan pembersihan berjalan sejak pagi hari. Meskipun kerusakan cukup banyak, belum ada laporan korban jiwa atau luka serius yang tercatat. Warga terdampak masih mengamankan aset pribadi mereka dan menunggu proses rehabilitasi lebih lanjut.
Beberapa warga mengungkapkan kekhawatiran terhadap keamanan rumah mereka saat malam tiba, mengingat banyak atap yang belum tertutup rapat dan masih berpotensi diterjang angin. Petugas BPBD telah mengingatkan supaya warga mengecek kembali kondisi atap, memotong ranting pohon yang rawan tumbang, dan menjaga lingkungan sekitar tetap aman.
Imbauan untuk Masyarakat
BPBD Kabupaten Bondowoso menyampaikan beberapa langkah penting agar masyarakat dapat mengantisipasi kondisi serupa ke depan :
- Periksa kondisi atap, genting, dan plafon rumah; pastikan terpasang dengan baik.
- Pangkas ranting atau pohon yang berada terlalu dekat dengan rumah agar tidak tumbang saat angin kuat.
- Pastikan saluran air dan selokan tidak tersumbat untuk menghindari genangan saat hujan deras.
- Waspadai cuaca ekstrim dengan pantauan reguler melalui BMKG atau kanal resmi pemerintah setempat.
Peristiwa angin kencang disertai hujan deras di Bondowoso menjadi pengingat bahwa cuaca ekstrem dapat terjadi kapan saja, dan dampaknya bisa langsung terasa melalui kerusakan rumah dan fasilitas warga. Dengan tercatatnya 68 rumah rusak di dua kecamatan dan respons cepat instansi terkait, upaya pemulihan sudah dimulai. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk membantu warga terdampak serta memulihkan kondisi lingkungan agar kembali aman dan nyaman.
Warga dan pihak berwenang kini bergandeng tangan menghadapi pasca-bencana dan menjaga kesiapsiagaan menjelang potensi cuaca ekstrem yang masih terbuka dalam beberapa hari ke depan.

