Cirebon, Harianmedia – Langit malam di wilayah Cirebon, Jawa Barat, mendadak berubah terang pada Minggu malam, 5 Oktober 2025. Sekitar pukul 18.30 WIB, warga di sejumlah kecamatan melaporkan melihat cahaya terang menyerupai bola api melintas cepat di langit. Tak lama setelah cahaya itu terlihat, terdengar dentuman keras yang menggema hingga ke beberapa daerah sekitar.
Fenomena ini sontak membuat warga panik. Banyak yang keluar rumah untuk melihat sumber suara, sementara sebagian lainnya mengabadikan momen tersebut menggunakan ponsel. Cahaya terang yang melintas disertai suara ledakan membuat langit malam seolah disinari kilatan petir besar, meski cuaca saat itu dalam kondisi cerah.
Beberapa warga menggambarkan bahwa cahaya tersebut berwarna putih kekuningan dengan ekor panjang seperti sinar api yang meluncur dari barat laut menuju timur laut. Dalam beberapa detik saja, bola api itu menghilang dari pandangan, namun meninggalkan suara dentuman keras dan getaran ringan di sejumlah titik.
Dentuman Terdengar di Beberapa Wilayah
Dentuman yang muncul setelah cahaya terang terlihat bukan hanya terdengar di pusat kota Cirebon, tetapi juga dirasakan hingga wilayah timur seperti Astanajapura, Weru, dan Lemahabang. Beberapa warga bahkan mengira telah terjadi ledakan dari tangki industri atau ledakan listrik besar.
Tak hanya dentuman, beberapa warga juga melaporkan adanya getaran ringan seperti guncangan kecil di kaca jendela dan atap rumah. Meski begitu, tidak ada laporan kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
Petugas di sejumlah pos pemantauan dan aparat keamanan sempat menerima banyak laporan masyarakat mengenai suara misterius itu. Beberapa di antaranya juga mengaku sempat melihat cahaya terang yang melintas cepat di langit barat Cirebon sebelum dentuman terdengar.
Analisis Awal dan Penjelasan Ilmiah
Setelah dilakukan analisis dari data observasi atmosfer dan rekaman sensor, fenomena tersebut dipastikan merupakan peristiwa meteor besar yang memasuki atmosfer Bumi. Bola api terang itu adalah hasil pembakaran benda langit berukuran besar saat bergesekan dengan lapisan udara di ketinggian tinggi.
Fenomena seperti ini dikenal sebagai bolide — yaitu meteor yang menghasilkan kilatan cahaya sangat terang dan kadang diikuti dengan suara ledakan atau gelombang kejut. Dalam kasus Cirebon, cahaya yang terlihat cukup besar karena benda tersebut memasuki atmosfer dengan kecepatan tinggi, diperkirakan lebih dari 20 kilometer per detik.
Gelombang kejut yang terbentuk akibat pecahnya meteor di udara menjadi penyebab utama terdengarnya dentuman keras hingga ke permukaan tanah. Itulah sebabnya warga di sejumlah wilayah merasakan getaran ringan. Fenomena semacam ini tergolong langka, terutama jika meteor berukuran besar melintas di wilayah berpenduduk.
Lokasi Jatuh dan Arah Pergerakan Meteor
Berdasarkan analisis lintasan dari beberapa rekaman CCTV dan data visual yang dikumpulkan dari berbagai titik di Cirebon dan Indramayu, lintasan bola api terlihat dari arah barat laut menuju timur laut.
Meteor tersebut diperkirakan jatuh di perairan Laut Jawa bagian selatan, sekitar puluhan kilometer dari garis pantai utara Cirebon. Hal ini diperkuat oleh data atmosfer dan radiasi optik yang menunjukkan penurunan energi pada ketinggian sekitar 25–30 kilometer sebelum benda itu menghilang dari pantauan sensor.
Tidak ada indikasi bahwa sisa material meteor mencapai daratan. Perhitungan menunjukkan sebagian besar massa meteor telah habis terbakar di atmosfer, sementara sebagian kecil fragmen yang tersisa kemungkinan jatuh ke laut dalam bentuk kecil yang tidak berbahaya.
Kronologi Singkat Kejadian
- Pukul 18.30 WIB: Cahaya terang menyerupai bola api terlihat melintas di langit barat Cirebon.
- Pukul 18.31 WIB: Dentuman keras terdengar hampir bersamaan dengan getaran ringan di sejumlah wilayah.
- Pukul 18.40 WIB: Warga ramai membagikan rekaman video bola api di media sosial, yang memperlihatkan kilatan cahaya kuat selama beberapa detik.
- Puku l 19.00 WIB: Otoritas dan lembaga penelitian menerima laporan masyarakat dan mulai melakukan pengecekan terhadap sensor atmosfer dan seismograf.
- Pukul 20.00 WIB: Analisis awal menunjukkan bahwa sumber cahaya dan dentuman berasal dari meteor besar yang memasuki atmosfer dan meledak di udara.
Fenomena Langka yang Aman bagi Masyarakat
Meski menimbulkan kepanikan sesaat, fenomena meteor besar seperti ini sebenarnya tidak menimbulkan ancaman bagi masyarakat. Gelombang kejut yang terdengar sebagai dentuman keras adalah efek alamiah ketika meteor besar meledak di lapisan atmosfer atas.
Secara ilmiah, meteor yang menghasilkan cahaya terang seperti di Cirebon termasuk dalam kategori superbolide. Fenomena seperti ini hanya terjadi beberapa kali dalam setahun di berbagai belahan dunia. Namun, kebanyakan terjadi di area laut atau wilayah terpencil, sehingga jarang disaksikan langsung oleh banyak orang.
Fenomena bola api Cirebon menjadi salah satu peristiwa langka di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir yang berhasil teramati jelas oleh masyarakat dan terekam oleh sejumlah perangkat pemantau.
Tindak Lanjut dan Pemantauan Lanjutan
Hingga Senin pagi, aktivitas pemantauan masih dilakukan di beberapa titik pantai utara Jawa Barat dan perairan Laut Jawa. Data tambahan dari satelit cuaca dan sensor atmosfer sedang dikumpulkan untuk memperkuat estimasi lintasan meteor tersebut.
Lembaga terkait juga tengah menganalisis kemungkinan adanya fragmen kecil yang jatuh ke laut. Namun, hingga kini belum ada indikasi benda padat yang ditemukan di perairan sekitar Cirebon. Fenomena dinyatakan telah berakhir dan tidak menimbulkan dampak tambahan.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap informasi palsu di media sosial yang mengaitkan fenomena ini dengan isu mistis atau teori konspirasi. Secara ilmiah, peristiwa tersebut murni kejadian alam yang dapat dijelaskan melalui data dan pengamatan.
Fenomena bola api terang yang melintas di langit Cirebon pada 5 Oktober 2025 malam merupakan meteor besar yang memasuki atmosfer Bumi dan meledak di udara. Dentuman keras yang terdengar hingga ke berbagai wilayah disebabkan oleh gelombang kejut akibat pecahnya meteor di atmosfer.
Tidak ada korban jiwa, kerusakan, atau ancaman lanjutan yang ditimbulkan. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa Bumi terus berinteraksi dengan benda-benda langit di luar angkasa, dan sebagian kecil di antaranya kadang menimbulkan fenomena spektakuler seperti yang terjadi di Cirebon.