Jakarta, Harianmedia – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) terus mencetak prestasi nyata. Hingga 17 September 2025, data resmi Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa 29.864.651 orang telah diperiksa melalui program ini sejak diluncurkan pada awal Februari. Dukungan juga luar biasa — 10.226 puskesmas dari total 10.286 puskesmas di seluruh Indonesia telah berpartisipasi, menandakan hampir seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama terlibat. Dengan angka-angka ini, baru sebagian pendaftaran saja, tren pertumbuhan harian sudah menunjukkan lonjakan signifikan.
Data Pendaftaran dan Partisipasi
Jumlah pendaftar CKG hingga 17 September 2025 tercatat sekitar 32,3 juta orang. Dari angka tersebut, 29,8 juta telah melakukan pemeriksaan kesehatan.
Fasilitas kesehatan utama, puskesmas, hampir seluruhnya terlibat: sebanyak 10.226 puskesmas aktif melayani layanan CKG dari total 10.286 yang tersedia. Artinya, sekitar 99,6% puskesmas secara nasional mendukung pelaksanaan program ini.
Dominasi Demografis & Partisipasi Siswa
Peserta perempuan lebih banyak, yakni 17.176.524 orang (≈ 57,5%) dibandingkan laki-laki 12.688.214 orang (≈ 42,5%).
Dari total peserta, 5,9 juta orang adalah siswa dari 91.184 satuan pendidikan yang meliputi sekolah dasar, menengah, pesantren, dan SLB.
Sebaran Provinsi & Wilayah
Program ini sudah berjalan di 38 provinsi di Indonesia.
Provinsi dengan jumlah peserta paling banyak adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, berkontribusi sekitar 51% dari total nasional.
Sebaliknya, wilayah dengan jumlah peserta paling rendah berada di Papua, Papua Barat, dan Papua Pegunungan. Pemerintah menyebutkan bahwa akses, jarak, serta informasi yang belum merata jadi faktor penyebab.
Target Nasional
Rata-rata pendaftaran CKG per hari mencapai 603.059 orang, sedangkan rata-rata orang yang diperiksa per hari sekitar 491.597 orang.
Target pemerintah untuk tahun ini adalah 60 juta penerima manfaat. Pemerintah akan terus memperluas cakupan agar seluruh provinsi, termasuk yang belum optimal, bisa mengejar capaian yang ideal.
Manfaat & Dampak Awal
Program ini tidak hanya mendeteksi masalah kesehatan primer, tetapi juga memberi efek positif terhadap kesadaran masyarakat akan pemeriksaan kesehatan rutin.
Banyak siswa mendapatkan pemeriksaan kesehatan untuk masalah seperti karies gigi, gizi kurang, dan stunting; sementara populasi dewasa tercatat masalah seperti obesitas, aktivitas fisik kurang, dan hipertensi sebagai beberapa temuan terbanyak.
Pencapaian CKG tembus 29,8 juta peserta lewat 10.226 puskesmas adalah langkah penting dalam usaha memperkuat pelayanan kesehatan primer di Indonesia. Program ini tidak hanya menunjukkan bahwa warga peduli terhadap kondisi kesehatannya, tapi juga bahwa infrastruktur layanan kesehatan sudah hampir merata ke banyak daerah. Walau demikian, tantangan masih tersisa: jaket akses di daerah terpencil, pemerataan informasi, dan menjaga konsistensi mutu pelayanan. Dengan target 60 juta penerima manfaat di akhir tahun, semua pihak — pemerintah pusat, daerah, puskesmas, sekolah, komunitas — harus bersinergi agar manfaat program CKG bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Kesehatan bukan hanya hak, tapi investasi jangka panjang bagi pembangunan bangsa.
Program Cek Kesehatan Gratis ini bukan hanya sebatas deteksi dini penyakit, tetapi juga menjadi strategi pemerintah untuk menekan angka penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Melalui skrining massal, Kemenkes dapat memetakan kondisi kesehatan masyarakat secara nasional sehingga kebijakan pencegahan bisa lebih tepat sasaran.
Di sisi lain, pemerintah daerah juga diminta aktif mendukung pelaksanaan CKG, baik dengan memobilisasi tenaga kesehatan maupun mendorong partisipasi masyarakat. Kemenkes menegaskan, keberhasilan program ini sangat ditentukan oleh sinergi lintas sektor, termasuk dukungan fasilitas kesehatan swasta, organisasi masyarakat, hingga lembaga pendidikan yang ikut melibatkan siswa dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan.