Jember, Harian Media – Akses jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Bondowoso akhirnya kembali dibuka pada Jumat (22/8) pagi, setelah sempat ditutup selama tujuh jam penuh sejak Kamis malam. Penutupan ini dilakukan untuk mendukung pengerjaan upgrade rel kereta api di JPL 163 yang berada di kawasan Jalan Raya Jember–Bondowoso.
Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, mengonfirmasi bahwa pengerjaan rel, bantalan, hingga pemasangan box culvert telah rampung sesuai target. Hal ini memungkinkan akses jalan vital tersebut kembali normal, memberikan kabar gembira bagi ribuan pengendara yang setiap harinya melintas di jalur itu.
Menurut keterangan resmi Humas Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya, Alfaviega Septian Pravangasta, koordinasi lintas sektor yang solid antara PT KAI Daop 9 Jember, Polres Jember, dan Pemkab Jember menjadi kunci sukses penyelesaian pekerjaan tepat waktu.
Pengerjaan Rel Baru: Detail Teknis dan Tahapan
Penutupan Jalan Demi Keselamatan
Penutupan jalan Jember–Bondowoso dilakukan pada 21 Agustus pukul 22.00 WIB hingga 22 Agustus pukul 05.00 WIB. Selama itu, kendaraan tidak diperbolehkan melintas karena proses pemasangan rel baru membutuhkan ruang kerja penuh tanpa gangguan.
Pekerjaan dimulai dengan pemasangan rambu larangan, pembongkaran aspal, hingga penggalian jalur. Setelah itu, tim memasang rel baru sepanjang 25 meter beserta bantalan dan box culvert untuk kabel sinyal Stasiun Arjasa.
Tahapan Pekerjaan
- Pembongkaran Jalan Aspal – dilakukan untuk membuka ruang bagi pemasangan rel baru.
- Pemasangan Rel Baru – rel baru dipasang bersisian dengan rel lama agar operasional ke depan lebih aman.
- Pemasangan Bantalan & Box Culvert – bantalan dipasang sebagai penopang, sedangkan box culvert digunakan untuk jalur sinyal.
- Penutupan Kembali Jalan – setelah rel selesai dipasang, jalan ditimbun kembali dengan ballast bag, kemudian dipadatkan.
- Pengaspalan – proses pengaspalan dijadwalkan selesai pada Jumat malam untuk memastikan jalan kembali nyaman dilalui kendaraan.
Sinergi Lintas Instansi: Kunci Keberhasilan
Keberhasilan pengerjaan upgrade rel KA ini tidak lepas dari kerja sama antarinstansi. Polres Jember mengatur lalu lintas dan melakukan sosialisasi penutupan jalan kepada masyarakat. Sementara itu, Pemkab Jember memberikan dukungan penuh terkait infrastruktur penunjang. PT KAI Daop 9 Jember juga berperan penting dalam mengatur jadwal perjalanan kereta agar tidak mengganggu proses pengerjaan.
Koordinasi ini membuktikan bahwa pembangunan infrastruktur tidak bisa berjalan sendirian, melainkan membutuhkan sinergi antara pusat, daerah, dan masyarakat.
Pengerjaan Multiyear: Jalur Jember–Kalisat
Pemasangan rel baru di JPL 163 hanyalah salah satu bagian dari proyek besar peningkatan jalur KA Jember–Kalisat. Proyek ini bersifat multiyear, dengan tujuan menghadirkan jalur kereta api berstandar tinggi yang mampu dilalui kereta dengan kecepatan hingga 100 km/jam.
Peningkatan kecepatan ini tentu dibarengi dengan peningkatan keselamatan. Oleh sebab itu, DJKA juga merencanakan pembangunan lima pos jaga JPL baru untuk meminimalisasi risiko kecelakaan di perlintasan sebidang.
Sejarah Jalur Kereta Api Jember–Bondowoso
Dibangun Era Kolonial
Jalur kereta api Jember–Bondowoso merupakan bagian dari jaringan besar yang dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta api Hindia Belanda, pada tahun 1897. Jalur ini awalnya dibuat untuk mendukung mobilisasi hasil bumi dari kawasan tapal kuda, termasuk kopi, tebu, dan hasil pertanian lainnya menuju Pelabuhan Panarukan.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski pengerjaan rel ini sukses, proyek peningkatan jalur KA Jember–Kalisat masih panjang. Tantangan terbesar adalah menjaga kesinambungan anggaran, koordinasi lintas sektor, dan minimnya gangguan sosial.
Masyarakat juga berharap pemerintah tidak hanya fokus pada jalur kereta, tetapi juga memperhatikan kualitas jalan raya di sekitarnya. Peningkatan jalan arteri Jember–Bondowoso masih diperlukan agar seimbang dengan peningkatan di jalur rel.
Perspektif Pembangunan Nasional
Upgrade jalur kereta di Jember–Bondowoso sejalan dengan misi besar pemerintah pusat dalam mewujudkan transportasi massal yang modern, cepat, aman, dan ramah lingkungan. Proyek-proyek seperti ini diharapkan mengurangi ketergantungan masyarakat pada transportasi berbasis jalan raya, yang selama ini kerap menimbulkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
Selain itu, pembangunan infrastruktur kereta api menjadi salah satu pilar dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana konektivitas antarwilayah menjadi kunci pertumbuhan ekonomi nasional.
Pengerjaan upgrade rel KA di JPL 163 membuktikan bahwa pembangunan infrastruktur bisa berjalan cepat dan efektif jika didukung oleh koordinasi yang solid. Akses jalan Jember–Bondowoso kini sudah kembali normal, membawa manfaat besar bagi masyarakat, baik dari segi transportasi, ekonomi, maupun keselamatan.
Meski begitu, perjalanan panjang masih menanti. Peningkatan jalur KA Jember–Kalisat merupakan proyek multiyear yang memerlukan dukungan berkelanjutan. Harapannya, proyek ini akan membawa perubahan nyata dalam sistem transportasi di Jawa Timur, sekaligus meningkatkan daya saing daerah di tingkat nasional.