Banyuwangi, Harianmedia – Malam karnaval HUT ke-80 RI di Desa Sraten, Kecamatan Cluring, berubah mencekam ketika empat penari sound horeg tertabrak mobil yang ikut dalam iring-iringan acara, Selasa (20/8/2025) malam.

Mobil Mendadak Ngebut

Rekaman warga memperlihatkan jelas momen mobil yang tadinya berjalan normal, tiba-tiba melaju kencang dan menabrak rombongan penari. Tubuh para korban berjatuhan di aspal, sementara penonton menjerit panik.

“Awalnya mobilnya pelan, tapi terus tiba-tiba ngebut dan menambrak.

Korban Langsung Dievakuasi

Beruntung warga dan peserta karnaval bergerak cepat. Para korban segera dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Informasi sementara menyebutkan tiga korban hanya mengalami luka ringan, sementara satu lainnya diduga mengalami cedera lebih serius di bagian punggung.Ada yang sampai masuk kolong,” kata seorang warga yang menyaksikan langsung.

Sopir Diduga Lalai

Polisi menyebut kendaraan yang terlibat kecelakaan dikemudikan salah satu anggota panitia karnaval. Dugaan sementara, sopir lalai karena disibukkan dengan ponselnya saat mengemudi.

“Pengemudi sudah kami amankan, penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan,” ujar Kapolsek Cluring, Kamis (22/8/2025).

Diamankan dari Amukan Massa

Sesaat setelah kejadian, warga yang marah langsung mengepung mobil. Beruntung aparat dan sejumlah panitia sigap mengamankan sopir sebelum amukan massa semakin memuncak.

“Situasinya sempat tegang, orang-orang sudah hampir tawuran. Untung polisi datang cepat,”

Korban Masih Dirawat

Hingga berita ini ditulis, kondisi terbaru para korban masih dipantau pihak rumah sakit. Meski sebagian besar hanya luka ringan, seorang korban diduga mengalami cedera cukup serius sehingga membutuhkan perawatan lebih lanjut.

Polresta Banyuwangi memastikan penyelidikan terus berjalan untuk memastikan apakah kecelakaan murni akibat kelalaian atau ada faktor lain yang terlibat.

Insiden ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan dan pengaturan keamanan saat perayaan karnaval. Hiburan rakyat seharusnya menghadirkan keceriaan, namun keselamatan peserta tetap harus menjadi prioritas utama.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *