Sumber : Instagram @tina_talisa
Sumber : Instagram @tina_talisa

Harianmedia – Di tengah perubahan besar dalam struktur pengawas anak perusahaan BUMN, PT Pertamina Patra Niaga resmi mengangkat tujuh anggota baru ke dalam Dewan Komisaris. Langkah ini diumumkan melalui situs kumparan.com pagi ini.

Daftar Komposisi Komisaris yang Baru Ditunjuk:

  • Sudung Situmorang (Komisaris Utama)
  • Ahmad Erani Yustika (Komisaris)
  • Ferry Joko Yuliantono (Komisaris)
  • Panel Barus (Komisaris)
  • Rini Widyastuti (Komisaris)
  • Andy Rachmianto (Komisaris)
  • Tina Talisa (Komisaris)

Siapa Tina Talisa

Dikenal publik sebagai mantan presenter dan juru bicara Kementerian Investasi/BKPM (2020–2024), Tina juga sempat menjabat Staf Khusus di bawah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sejak Desember 2024. Ia dipilih sebagai salah satu komisaris baru Patra Niaga, menandakan kehadiran figur publik dan politisi di struktur BUMN. Pengamat menyoroti pentingnya latar komunikasi dan pengawasan strategis dalam jabatan ini.

Konteks dan Implikasi Kebijakan

  1. Otoritas Rangkap Jabatan : Regulasi BUMN memungkinkan direksi atau pejabat publik merangkap sebagai komisaris, demi menjaga keselarasan visi dan kontrol terhadap induk dan anak usaha, dengan syarat tidak menerima penghasilan ganda.
  2. Perombakan Terukur : Meski baru-baru ini Danantara (BPI) menginstruksikan penundaan perombakan komisaris-direksi sampai evaluasi selesai, kasus ini lolos karena sudah melalui RUPST dan rekomendasi resmi.
  3. Peningkatan Profesionalisme : Hadirnya figur dengan latar komunikasi dan pemerintahan publik seperti Tina diharapkan mampu memperkuat tata kelola serta reputasi perusahaan anak BUMN di mata investor dan publik.

Apa Artinya untuk Publik dan Investor?

  1. Sinergi antar lembaga : Penunjukan ini memperlihatkan integrasi yang lebih kuat antara BUMN, pemerintah pusat, dan pejabat pemerintahan membawa pendekatan pembangunan yang kohesif.
  2. Ekspektasi transparansi : Dengan sosok publik seperti Tina Talisa, investor dan masyarakat menaruh harapan agar pengawasan dan keterbukaan perusahaan meningkat.
  3. Stabilitas pengelolaan : Struktur komisaris baru dianggap sebagai upaya meningkatkan pengawasan, memberikan sinyal positif terhadap kinerja dan akuntabilitas perusahaan.

Pembaruan struktur komisaris di Pertamina Patra Niaga menandai momen penting dalam pengelolaan anak usaha BUMN yang menggabungkan unsur profesional, politisi, dan figur publik. Di tengah regulasi yang menuntut tata kelola kuat, kehadiran tujuh komisaris baru termasuk Tina Talisa diharapkan membawa angin segar bagi kolaborasi Pemerintah – BUMN dan sinergi yang lebih baik.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *