Dalam Kunjungannya keempat di desa Baderan Kecamatan Sumbermalang,, MMI menemukan fakta bahwa sebagian besar anak muda di Desa Baderan putus sekolah. Saat ini anak muda desa Baderan bekerja sebagai tukang petik kopi, dimana pekerjaan itu dilakukan hanya setiap musim panen kopi. Ketika sudah tidak ada musim panen, anak muda Baderan lebih banyak yang menganggur. Kondisi ini sangat memprihatinkan, anak muda yang seharusnya masih mengeyam pendidikan, malah mereka banyak yang putus sekolah. Kepala Desa Baderan, sangat berharap anak muda Desa Baderan untuk segera bangkit dari keterpurukan. Menurutnya, sekarang masih belum terlambat untuk mengejar ketertinggalan. Peluang melanjutkan seperti Program Persamaan atau kejar paket masih bisa dilakukan asal anak muda Baderan memiliki kemauan yang kuat.

Ruslan Joni bercerita soal latar belakang dirinya sebelum menjadi kades Baderan. “Saya ini dulu juga pernah muda, pernah melewati masa nakal. Saya hampir juga putus sekolah, namun saya memaksakan diri untuk terus sekolah meski dalam kondisi yg tidak mendukung. Sampai saat ini saya masih kuliah”, terang Joni membakar semangat anak muda desa Baderan agar melanjutkan  sekolah.

Rio Prayogo menambahkan dengan sebuah kalimat bijak,” Jangan pernah berhenti melangkah, karna anda tidak tahu di langkah terakhir itu bisa jadi sebuah keajaiban. Keajaiban tidak datang di depan tetapi di belakang”. Anak muda Baderan yang masih cukup produktif memiliki kesempatan yg sama untuk memiliki Mimpi di masa depan.

MMI melalui instrumen Paper Dream membantu anak muda Baderan untuk menggambarkan mimpinya untuk 5 tahun ke depan. Apa saja yg menjadi mimpi besarnya agar digambar pada kertas yg telah disediakan. Ternyata anak muda Baderan memiliki Mimpi yang cukup menarik. Mahfud Misalnya, dia bermimpi ingin menjadi Pengusaha Kopi dan Tembakau. “Saya melihat, potensi kopi dan tembakau di desa saya cukup besar. Saya ingin menjadi pengusaha Kopi dan Tembakau”, ungkapnya saat memaparkan paper dreamnya. Ia memulai tindakannya saat ini dengan menjadi pedagang kopi. Hasil kopi dari petani, dibeli oleh Mahfudz, kemudia ia mengambil keuntungan dari penjualan tersebut. Mahfudz menargetkan di tahun keempat dimulai dari tahun 2022, ia harus sudah memiliki banyak agen di desanya. Mahfudz menginginkan menjadi pengusaha Kopi dengan kapasitas besar agar bisa menyerap banyak tenaga kerja dan bisa mensejahterakan masyarakat desa Baderan.

Desa Baderan Sumbermalang salah satu Desa yg menghasilkan cukup banyak biji Kopi setiap tahunnya. Namun belum terkelola dengan baik. Dengan adanya kunjungan MMI ke Desa tersebut, diharapkan semua pihak mau berbuat untuk menaikkan popularitas Kopi Baderan di mata agar lebih banyak orang berkunjung ke baderan untuk menikmati kopi dan membawa kesejahteraan bagi anak muda Desa Baderan, Sumbermalang.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *