Jakarta – Wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan jadwal pemilu menjadi obrolan hangat diberbagai media. Mulai dari kalangan akademisi, pengamat politik, mahasiswa, hingga masyarakat awam. Mereka mencoba merespon dengan cara mereka masing-masing. Ada yang mencoba merespon dengan berbicara lantang di berbagai media massa dan media sosial. Hingga merespon isu tersebut dengan melakukan demonstrasi di istana negara.

Dari berbagai respon yang telah dilontarkan tentu ada yang mendukung dan ada pula yang menolak wacana tersebut. Poros pendukung wacana perpajangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu hadir dari Kabinet Kerja Joko Widodo. Sebut saja nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhun Binsar Panjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto. Atau dapat dikatakan bahwa merekalah yang melempar wacana tersebut di masyarakat.

Luhut mengatakan bahwa masyarakat Indonesia mendukung wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu. Upung menyebutkan ada 110 juta masyarakat Indonesia yang mendukung wacana tersebut. Semuanya terekam di dalam sebuah big data.

Apakah big data yang dikatakan oleh Luhut benar adanya atau tidak menjadi sebuah pertanyaan besar. Karena sampai artikel ini ditulis Luhut masih belum berani membuka big data tersebut kepada khalayak dengan alas an data bersifat privat.

Namun, melalui sebuah jejak pendapat Politika Research & Consulting  memperoleh (PRC) hasil yang berbeda. Mayoritas dari suara publik tidak menginginkan adanya penundaan agenda pemilu. Dalam jejak pendapat yang telah dilakukan 51,15 responden tidak setuju dengan adanya penundaan pemilu. Selain itu juga terdapat 14,9 yang sangat tidak setuju.   

Salah satu peneliti PRC, Miftahul Munir menyangsikan ketika para pejabat public tersebut mengklaim bahwa penundaan pemilu merupakan keinginan rakyat. Karena dari data yang diperoleh oleh PRC sudah jelas bahwa mayoritas masyarakat tidak menginginkan penundaan pemilu. “ Publik sejauh ini menolak penundaan pemilu 2024, sehingga akan aneh apabila penundaan pemilu tercapai dengan alasan keinginan rakyat” jelasnya.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *