Harianmedia.com – Sebuah kapal KKN UGM terbalik di Maluku Tenggara pada Selasa, 1 Juli 2025, saat mahasiswa sedang menjalankan program revitalisasi terumbu karang, menewaskan dua orang. Kegiatan pengabdian masyarakat yang seharusnya membawa semangat positif, justru berakhir duka. Sebuah kapal yang ditumpangi oleh tujuh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dilaporkan terbalik di perairan Debut, Maluku Tenggara, Selasa, 1 Juli 2025. Peristiwa nahas ini menyebabkan dua mahasiswa kehilangan nyawa.

Kronologi Kejadian: Kapal KKN UGM Terbalik di Maluku

Kapal Longboat Terguling Usai Ambil Pasir

Menurut laporan resmi, peristiwa terjadi sekitar pukul 15:28 WIT. Ketujuh mahasiswa tersebut tengah melaksanakan kegiatan pengambilan pasir di Pulau Wahru. Aktivitas ini merupakan bagian dari program Revitalisasi Terumbu Karang menggunakan metode Artificial Patch Reef (APR).

Mereka berangkat menggunakan dua perahu cepat (speedboat) bersama lima warga lokal sekitar pukul 11:00 WIT. Namun dalam perjalanan kembali, salah satu perahu dihantam gelombang pasang dan angin kencang, hingga akhirnya terguling di tengah laut.

Dua Mahasiswa Dinyatakan Meninggal Dunia

Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM, Rustamadji, mengonfirmasi bahwa dua mahasiswa meninggal dalam insiden tersebut. Keduanya adalah:

  • Septian Eka Rahmadi (21 tahun)
    Mahasiswa Program Sarjana Teknologi Informasi, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM.
  • Bagus Adi Prayogo (21 tahun)
    Mahasiswa Program Sarjana dari Fakultas Kehutanan UGM.

Keduanya sempat dinyatakan hilang sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Bagus ditemukan pada Selasa malam pukul 23.00 WIT.

Profil Singkat Kedua Korban

Septian Eka Rahmadi: Pribadi Bersahaja dan Cerdas

Rustamadji menggambarkan Septian sebagai sosok yang cerdas, rendah hati, dan memiliki semangat tinggi dalam belajar serta mengabdi. Komitmennya selama mengikuti program KKN menjadi inspirasi bagi rekan-rekannya.

Bagus Adi Prayogo: Aktif dan Peduli Lingkungan

Sementara Bagus dikenal sebagai mahasiswa aktif dan memiliki kepedulian tinggi terhadap pelestarian lingkungan. Ia kerap menjadi relawan dalam kegiatan sosial dan konservasi.

Lima Mahasiswa dan Warga Berhasil Selamat

Meski dua korban meninggal dunia, lima mahasiswa lainnya serta lima warga berhasil diselamatkan. Beberapa di antaranya bahkan sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit setempat.

Mahasiswa yang Dirawat:

  • Muhammad Arva Sagara (21) – dirawat di RS Karel Satsuitubun Langgur
  • Ridwan Rahadian (21) – dirawat di RS Karel Satsuitubun Langgur
  • Afifudin Baliya (24) – dirawat di RS Hati Kudus Langgur

Mahasiswa yang Selamat dan Stabil:

  • Deren – selamat, kondisi stabil
  • Pratista Halimawan – selamat, kondisi stabil

Total, dalam kecelakaan tersebut terdapat 12 orang di dalam dua kapal, terdiri dari tujuh mahasiswa dan lima warga lokal.

Penanganan Darurat dari UGM dan Pemerintah Daerah

Universitas Gadjah Mada melalui DPKM dan fakultas terkait langsung berkoordinasi dengan Bupati Maluku Tenggara, pihak Provinsi Maluku, serta keluarga besar Kagama (Keluarga Alumni Gadjah Mada) di wilayah setempat. Dukungan logistik, psikologis, hingga teknis diberikan bagi para korban selamat.

UGM memastikan pemulangan jenazah ke daerah asal masing-masing dilakukan dengan prosedur pendampingan oleh pihak universitas.

“UGM tengah melakukan koordinasi intensif antara dosen pembimbing lapangan (DPL), Kagama, dan mitra lokal untuk memberikan dukungan menyeluruh,” ujar Rustamadji.

Tantangan Alam: Ombak Besar dan Beban Kapal

Dalam perjalanan pulang, kapal yang mereka tumpangi membawa sekitar 30 karung pasir, sebagai bagian dari proyek Artificial Patch Reef. Beban berat ini diduga memperparah dampak saat perahu dihantam ombak besar.

Seorang saksi mata, Duma, menyatakan bahwa gelombang tinggi dan angin kencang tiba-tiba datang saat kapal berada di tengah perjalanan. Inilah yang memicu kapal terbalik, dan para penumpang tercebur ke laut.

Daftar Lengkap Mahasiswa UGM di Dalam Kapal

Berikut adalah daftar lengkap mahasiswa KKN UGM yang berada di kapal saat kecelakaan:

  1. Septian Eka Rahmadi (21 tahun) – Meninggal
  2. Bagus Adi Prayogo (21 tahun) – Meninggal
  3. Muhammad Arva Sagara (21 tahun) – Dirawat
  4. Ridwan Rahadian (21 tahun) – Dirawat
  5. Afifudin Baliya (24 tahun) – Dirawat
  6. Deren – Selamat
  7. Pratista Halimawan – Selamat

Ucapan Duka dan Doa dari Seluruh Sivitas Akademika

Insiden ini langsung mendapatkan perhatian dari sivitas akademika UGM dan warganet. Ucapan belasungkawa serta doa mengalir di berbagai media sosial. Banyak yang mengapresiasi dedikasi kedua korban yang meninggal saat menjalankan pengabdian di pelosok negeri.

Evaluasi Program KKN dan Keselamatan Lapangan

Tragedi ini menjadi momentum refleksi bagi kampus dan seluruh penyelenggara program pengabdian masyarakat. Evaluasi menyeluruh terhadap aspek keselamatan dan mitigasi risiko di lapangan harus segera dilakukan, khususnya untuk daerah rawan cuaca ekstrem seperti wilayah kepulauan.

Langkah-Langkah Pencegahan ke Depan

Beberapa poin penting yang menjadi sorotan:

  • Pentingnya pemantauan kondisi cuaca dan ombak sebelum perjalanan laut
  • Standar operasional keselamatan harus diperbarui
  • Perlu ada pelatihan darurat bagi peserta KKN di wilayah kepulauan
  • Koordinasi intensif antara kampus, pemerintah daerah, dan mitra lokal

Meninggalkan Jejak dalam Pengabdian

Tragedi yang menimpa mahasiswa KKN UGM ini bukan sekadar berita duka, melainkan pengingat akan risiko yang menyertai niat baik pengabdian. Dedikasi Septian dan Bagus menjadi bukti bahwa semangat muda Indonesia tidak pernah padam, bahkan hingga titik akhir perjuangan.

Semoga kedua mahasiswa tersebut mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Dan semoga para mahasiswa yang selamat dapat terus meneruskan semangat pengabdian dengan lebih kuat dan bijaksana.

(Harianmedia.com/ Siregar)

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *