Harianmedia.com – Del Monte Foods, raksasa makanan kaleng asal Amerika Serikat, resmi mengajukan kebangkrutan melalui perlindungan hukum Chapter 11. Langkah ini menandai perubahan besar dalam strategi bisnis perusahaan yang telah berdiri sejak 1886.
Dengan utang yang membengkak hingga Rp160 triliun, Del Monte mencoba mempertahankan operasional bisnis sembari menata ulang keuangan. Artikel ini mengulas secara lengkap penyebab bangkrutnya Del Monte, strategi hukum dan bisnis yang digunakan, serta dampaknya terhadap pasar global termasuk Indonesia.
Profil dan Sejarah Del Monte Food
Awal Berdiri dan Pertumbuhan
Del Monte Foods berdiri pada 1886 di California, AS. Awalnya fokus pada pengalengan buah dan sayuran, Del Monte berkembang menjadi salah satu perusahaan makanan olahan terbesar di dunia.
Ekspansi Internasional
Selama abad ke-20, Del Monte memperluas distribusi ke Asia, Amerika Latin, dan Eropa. Mereka membangun pabrik pengolahan dan memperkuat merek dengan produk seperti buah kaleng, saus tomat, hingga minuman siap konsumsi.
Faktor Penyebab Kebangkrutan Del Monte
Utang yang MenumpukDel Monte mencatat utang lebih dari US$10 miliar atau setara Rp160 triliun. Sebagian besar utang ini berasal dari pinjaman jangka panjang dan pembiayaan ekspansi yang kurang produktif.
Penurunan Permintaan Produk Kalengan
Dalam dekade terakhir, terjadi pergeseran selera konsumen. Produk segar dan organik kini lebih diminati daripada makanan kalengan yang tinggi pengawet.
Tekanan Biaya Produksi
Kenaikan harga baja dan aluminium membuat biaya produksi kaleng meningkat. Biaya distribusi dan logistik juga melonjak pasca pandemi COVID-19.
Restrukturisasi yang Gagal
Pada 2024, Del Monte mencoba menyelamatkan diri melalui Liability Management Exercise (LME), namun berujung pada konflik hukum dan gagal meredam kebocoran finansial.
Chapter 11: Apa dan Mengapa
Definisi Chapter 11
Chapter 11 adalah perlindungan kebangkrutan berdasarkan hukum AS yang memungkinkan perusahaan melanjutkan operasi sambil menata ulang keuangannya.
Tujuan Pengajuan
Del Monte memilih jalur ini agar dapat :
- Melindungi aset
- Menyusun ulang utang
- Mencari investor atau pembeli strategis
- Menjaga kesinambungan operasional
Proses Hukum
Pengajuan dilakukan di pengadilan kebangkrutan New Jersey pada awal Juli 2025. Proses ini disertai rencana restrukturisasi utang dan pencarian pembeli baru.
Strategi dan Langkah Del Monte
Dana Debtor-in-Possession
Del Monte mengamankan pendanaan US$912,5 juta sebagai modal operasional selama proses hukum berlangsung.
Penjualan Aset
Perusahaan membuka opsi menjual sebagian besar aset kepada investor yang berminat mengakuisisi bisnis Del Monte secara utuh.
Negosiasi Kreditur
Del Monte bernegosiasi ulang dengan kreditur utama untuk menunda pembayaran, mengurangi bunga, dan menjadwalkan ulang cicilan
Dampak Terhadap Pasar dan Konsumen
Dampak di Amerika Serikat
Konsumen AS mungkin mengalami keterlambatan pengiriman produk atau pengurangan lini produk yang dianggap tidak efisien.
Dampak Global
Distribusi internasional tidak terdampak langsung karena sebagian besar aset luar negeri dioperasikan oleh entitas terpisah.
Del Monte Indonesia Tetap Aman
Operasional Dijalankan Entitas Terpisah
Di Indonesia, Del Monte dikelola oleh PT Lasallefood Indonesia yang tidak terkait langsung dengan entitas di AS.
Produk Tetap Tersedia
Produk seperti saus tomat, sambal, buah kaleng, dan makanan olahan Del Monte tetap tersedia di pasar Indonesia dan diproduksi secara lokal.
Pernyataan Resmi
Pihak Del Monte Indonesia menyatakan bahwa operasi di Indonesia tetap normal dan tidak terpengaruh oleh proses hukum yang terjadi di AS.
Tanggapan Resmi dan Pandangan Analis
Pernyataan CEO
Greg Longstreet, CEO Del Monte Foods, menyebut pengajuan Chapter 11 sebagai “langkah berani untuk masa depan yang sehat secara finansial dan strategis.”H3:
Analisis Pasar
Para analis menyebut keputusan Del Monte realistis. Langkah ini bisa memberi waktu bagi perusahaan untuk menjual atau memulihkan diri dengan struktur keuangan baru.
Timeline Krisis Del Monte
Tahun Peristiwa
2024 Gagal restrukturisasi utang melalui LME
Awal 2025 Penyusunan rencana Chapter 11 dimulai
Juli 2025 Pengajuan resmi Chapter 11 ke pengadilan
Q3 2025 Penjualan aset dan negosiasi dengan kreditur
Masa Depan Del Monte
Peluang Rebound
Jika berhasil keluar dari Chapter 11, Del Monte bisa kembali bersaing dengan struktur utang lebih ringan dan fokus bisnis yang disesuaikan dengan tren pasar.
Risiko
Jika gagal menarik pembeli atau investor, aset Del Monte dapat dilelang sebagian, atau perusahaan bisa dibubarkan.
Pelajaran dari Krisis
Kasus ini menjadi pengingat bagi korporasi besar akan pentingnya inovasi, manajemen utang, dan adaptasi terhadap perubahan pasar.
Kebangkrutan Del Monte melalui Chapter 11 adalah kombinasi antara beban utang besar, kegagalan restrukturisasi, dan perubahan selera pasar. Meski begitu, peluang masih terbuka lebar untuk bangkit jika proses restrukturisasi berjalan baik.
Konsumen di Indonesia dan wilayah lain tidak perlu khawatir, karena operasional Del Monte di luar AS tetap berjalan normal. Ini menjadi contoh kasus penting tentang bagaimana perusahaan global menghadapi krisis finansial di era modern.Dengan strategi baru dan kepemimpinan yang kuat, Del Monte masih punya potensi untuk kembali menguasai pasar makanan olahan global.
(Harianmedia.com/ Siregar)